[Dari sini kumulai sebuah tulisan untuk mengembangkan rasa dan jiwaku.Ingin melanglang melewati batas-batas cakrawala, kalimat-kalimat bermakna, mencari sebuah pemikiran yang datang dalam setiap mata air rasa dan jiwa. Ingin mengembara di dunia-dunia yang penuh misteri dunia cinta yang tak terperi].

Senin, 05 September 2011

serenade

Senin, 05 September 2011 0 komentar

malam ini kan kubalutkan sehelai selimut untukmu
kupinjam dari hangatnya pagi
dan serenade gerimis di waktu petang
lalu ku baringkan di antara dua masa
dimana harumnya semerbak meminjam kenanga


kubiarkan bola matamu menatap sayu
teduh sepanjang detak jantung yang memburu
lalu ku pinjam busur senyum pelangi
merona dan membaur di keremangan
kupagut bayang masa lalu tak lagi ada

bawalah senyum itu dan tebarkan di mimpimu
aku menunggu nya di sana bersama ruhku
semakin mengambang diantara mega dan sayapmu
lukislah sepuasmu biar dahaga tak lagi ada
di ujung mimpi jangan kaubuka tabir, biarlah seperti ini

kukalungkan selamanya selimut malam
walau hanya ku pinjam dari hangatnya pagi


read more

Sepenggal Langkah

0 komentar

selintas siang terlewat sudah
membara di tengah hari
menyilang cahaya membakar sukma
tertegun kilau bening air
membasuh jelaga hingga jelang siang

kuhitung butir air menyapu wajah
melantis semua kekeruhan
menyerap melampui pori
menembus buluh darah
lalu sejukmu aku dapatkan

kurapal lewat gumanan
menebus semua angkara jiwa
dan kuserahkan semuanya
demi pembolak balikan ruhku
terdiam dalam kesejukan rumahmu

ku hanya mengucap satu bahasa
memaknai hidupku hingga disenja hari
biarkan mereka warna yang sempat kufahami
hanya satu akhirnya kulabuhkan
kepedihan sepanjang zaman

biarkanlah aku membuka dimensimu
dengan asmamu kuketuk semua pintumu
walau tak terasa it takmungkin
karena jelagaku menyeretku
jauh ketelaga panas membara

Diujung hari ini
ku mengetuk pintumu lagi
ku inginkan khasanahmu
menyelimuti ruhku
dan bawalah aku ke dimensimu

Sepercik doaku tak lagi ada
karena nisbatku hanya sepenggal hari
aku menutup harimu dengan doaku
biar senja memerah saga
dan malam menjelma kelam
aku hanya memagut dirimu
mengahrap seberkas aura ilahiMU



read more

Sepenggal Ingatan Tentang Senyum Milikmu

0 komentar

Ketika kidung-kidung melankolis berdenting bening di ruang hati.
Seketika itu juga berhamburan kata-kata cinta melayang di atmosfer.
Kesenduan, kegelisahan, ketenangan ketakberdayaan, bergumul datang silih berganti,.
Seluruh memori berbisik pelan mengingat senyum dan sorot mata melalui lorong waktu yang tak lagi bertuan.
Dan aku tak lagi di sana dan tak lagi menuai senyummu yang agung itu.
Hanya lirih syair cinta mengalun selewat dengarku.

Terkadang desir angin membawa kabar tentang kotamu,
Kini mulai melenyap di pembendaharan ilusi tergerus waktu tak kompromi.
Dirimba pikirku hanya satu teringat seulas senyum dan sama mulai menghablur.
Dalam ketakberdayaan memacu waktu mecoba menahan senyum hingga tak hilang di lahap kegelapan.

Merenung dalam ruang kebeningan, mengingat Chloris barbata di sinar senja.
Ketika gerimis kutinggalkan kotamu.
Tak sempat lagi kulihat mekarnya chloris itu,
Haru biru tak lagi kuinginkan bersama.
Tak layak lagi aku menyimpan senyummu.
Perlahan kubiarkan menyublim.
Berlalu meninggalkan merahnya senja kotamu.


read more

Hati yang Perawan

0 komentar

andai tau apa yang dilakukan.
diberikan beberapa helai sayap untuk terbang.
untuk sebuah nafas yang di pelihara
diwujudkan dengan darah dan cinta
sehingga harapan terwujud.

tapi tak terfahami.
satu helai diberikan untuk yang lain
lewat selongsong malam gelap
yang membutakan nafsu serakah
lalu terhempas hingga ke paling ujung

Dan apa yang akan terjadi
ketika harus memilih
antara terang dan gelap
dalam jentera hati
kau berikan yang terindah

darah dan cinta telah bergumul
memenangkan perkelahian
lalu kau pilih langitku
seulas senyum menuntun
Kembali dalam pelukan.

read more

Di Pajaratan

0 komentar

aya cihujan nu ngamuara dina kongkolak mata.
basa samoja ngarangrangan.
ngan tinggal regang-regangna.
aya nu ngomalir dina bendungan hate
sabada ngusap padung anjeun.

gerentes hate nu meletek ngahibarkeun panjajap rasa.
isuk pageto kuring ge nyusul anjeun.
ngabaris nunjang ngaler.
ngaringkeb di lemah nu asing.

read more

Ruang-ruang Rumah Masa Lalu

0 komentar

di ruang ini dalam kebeningan dalam kehangatan dalam kemasgulan
waktuku mengendap melahirkan ribuan memori tentang legenda
mengawali jaman ketika tunas mulai merekah senyum belajar dan berlari
dalam ruang rungu masih terasa getaran ribuan nafas
tentang jutaan cengkrama yang merambat setiap ruang

aku melangkah lewati masa-masa lama sudah ku kenal
kadang absurd di makan jaman
lewati segala lorong, lantai dan langit-langit
semua mematamorgana bagai slide beranimasi
kuraih senyuman di sudut ruang cengkrama
yang tak pernah lapuk di makan usia ada dalam hati

kadang aku temukan air mata bermuara di semua ruangan
menghiba hingga bermuara tangisan sedih meracau
di relung-relung dan kepekatan kamar berhamburan seribu luka
namun semua menguap setelah masa berlalu berminggu
semua terjuntai di masa itu.

di sini kami berdendang menggantang harapan
menanam ribuan harmoni. mendawai sayap-sayap lebah
menuai cahaya kunang-kunang di senja hingga fajar menjelang
hingga lunglai ketika lelah menyerang dan puas
tahun-tahun awal berlalu cepat dan tak lagi ingat

Kini semua menguap, membungbung menjejaki masa-masa tak bertuan
lengang tertepis diantara dua masa paralel waktu kecil dan kini
hanya hingar bingar masih terngiang dan teukir di benak
prasasti ini akan selalu hadir ketika sepi-sepi menggergoti
relung pikir dan jiwa selalu menghantui setiap sisi
masih jelas kemaren aku di sini namun kini mencelat menjauhi masaku.

read more

 

Total Tayangan Halaman

Copyright © 2009 Sketsa
Designed by Dody Farial and XML Coded by Blog Zone