[Dari sini kumulai sebuah tulisan untuk mengembangkan rasa dan jiwaku.Ingin melanglang melewati batas-batas cakrawala, kalimat-kalimat bermakna, mencari sebuah pemikiran yang datang dalam setiap mata air rasa dan jiwa. Ingin mengembara di dunia-dunia yang penuh misteri dunia cinta yang tak terperi].

Senin, 05 September 2011

Sepenggal Ingatan Tentang Senyum Milikmu

Senin, 05 September 2011

Ketika kidung-kidung melankolis berdenting bening di ruang hati.
Seketika itu juga berhamburan kata-kata cinta melayang di atmosfer.
Kesenduan, kegelisahan, ketenangan ketakberdayaan, bergumul datang silih berganti,.
Seluruh memori berbisik pelan mengingat senyum dan sorot mata melalui lorong waktu yang tak lagi bertuan.
Dan aku tak lagi di sana dan tak lagi menuai senyummu yang agung itu.
Hanya lirih syair cinta mengalun selewat dengarku.

Terkadang desir angin membawa kabar tentang kotamu,
Kini mulai melenyap di pembendaharan ilusi tergerus waktu tak kompromi.
Dirimba pikirku hanya satu teringat seulas senyum dan sama mulai menghablur.
Dalam ketakberdayaan memacu waktu mecoba menahan senyum hingga tak hilang di lahap kegelapan.

Merenung dalam ruang kebeningan, mengingat Chloris barbata di sinar senja.
Ketika gerimis kutinggalkan kotamu.
Tak sempat lagi kulihat mekarnya chloris itu,
Haru biru tak lagi kuinginkan bersama.
Tak layak lagi aku menyimpan senyummu.
Perlahan kubiarkan menyublim.
Berlalu meninggalkan merahnya senja kotamu.


Related Posts :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

Copyright © 2009 Sketsa
Designed by Dody Farial and XML Coded by Blog Zone