By : Yuga Firdauzi
Langit di jendela memerah di jingganya
seribu bayang terongok disisa waktu melepuh
gemuruh rasa menaut ketika gerimis pertama
Peristiwa memburam di alir masa
terbias bersama raga hari
memapah semangat menderu-deru
mengais ribuan asa tertinggal di siang itu
hidup selaksa menimbang peluh dan rasa
Masih di bingkai jendela
tatap nanar mentari pulang kembali
meninggalkan jejak di badan hari
seribu titik peluh mengalir deras
satu nafas menakik ribuan jejak
jauh mengembara lewati semua mimpi
di sini di bingkai jendela
mentari beranjak pilu menutup hari
memapah semangat menderu-deru
mengais ribuan asa tertinggal di siang itu
hidup selaksa menimbang peluh dan rasa
Masih di bingkai jendela
tatap nanar mentari pulang kembali
meninggalkan jejak di badan hari
seribu titik peluh mengalir deras
satu nafas menakik ribuan jejak
jauh mengembara lewati semua mimpi
di sini di bingkai jendela
mentari beranjak pilu menutup hari
Related Posts :
1 komentar:
"Jendela Masa"
by : Adies Melancholic
Masih seperti hari kemarin
berbinar mata lekang memandang
disudut senja hari merebah
dari gulir masa yang menua
enggan kaki tertapak langkah lalu tergetar
dalam gigil masa pilu masih tersisa
samar bertatap terendap beribu mimpi
masih sama hari yang kemarin
mimpi tlah mengepal diraga hari
dilahap hening hati yang merepih
disini aku sendiri, dihujam lelah aku pasrah
digurat kisah berbalam resah
Posting Komentar