By : Yuga Firdauzi Wiraatmaja
Saat ku katakan hilang sebagian nafasku, hilang sebagian hidupku.
Tak sempat terhitung berapa noktah, membuih lautan.
Semakin hari kaca hijab semakin memudar.
Mengais kedurjanaan semakin memprahara, semakin menjauh.
Keserakahan memberangus nurani hingga lunglai.
Disini bermula air mata yang mengalir memuara kalbu.
Duhai pemberi hidup aku tak berdaya....
Berwaktu telah tergadaikan hidup,.
Memula dari serpihan rasa, membucah mencapai satu klmak lalu debu.
Repetisi layaknya jembatan hanoi dalam algoritma tak berhenti
Mengulang mengulang terus hingga tak kenal waktu
Dalam kekalutan dan kenikmatan selalu mengais mencari serpihan
Menyatukannya lewat gumanan terlirih dan bermunajat cinta
Aku terpekur dari durjananya dunia,
Menggulir tasbih,mengukur jarak kubur ku sendiri
Mengobati derita yang kucipta
Lalu aku terkulai dalam sungai air mata menetes mengetuk pintuMu
Related Posts :
0 komentar:
Posting Komentar