By : Yuga Firdauzi
Pagi menyeruak menerkan malam yang syahdu...
aku terbias dalam kemasgulan....
larik-larik cahaya pun mulai menggaris langit
dan kita menyusuri jalan membentang dan berbelok...
kutatap nanar ketika itu... melambai semakin menjauh
tersisa hanyalah rasa di dada, yang semakin membiru dan membeku
satu - satu jejak terselusuri lewat malam lewat siang
meniti cahaya yang pernah memberi aroma
dan meminjam warna aurora langit kutub selatan
terkesima sejak itu, merenda lagi harapan
namun gaungnya semakin memudar
niscaya gelombang longitudinal kehabisan jarak
melemah.semakin lemah
kelopak mawar helai demi helai tercerabut
melayang lalu diam tak bergerak membeku
sisa malam itu masih terasa
berpagut amarah jiwa meronta melepas rasa
jauh sudah terkulai dalam kemenangan
kutanam dalam benakku untuk tak lagi meracau
usai sudah malam tak terbilang
tidak ada yang sirna dalam sudut-sudut hati
masih terlihat jelas gambarannya.
biarlah itu jadi sepotong kisah hidup
kan kukabarkan keseluruh jutaan sel tubuhku
dan di simpan dalam seluruh rangkaian dna ku
tidak ada yang perlu di harapkan
semuanya sudah terjadi
dan tidak ada repetisi lagi
Kini, biduk itu masih berlayar
masih banyak ribuan li yang harus ditempuh
masih banyak persinggahan yang harus disambangi
masih banyak pristiwa yang dinanti
kemarapun masih melampuai batasnya
masih mengenggam harapannya.....
meniti cahaya yang pernah memberi aroma
dan meminjam warna aurora langit kutub selatan
terkesima sejak itu, merenda lagi harapan
namun gaungnya semakin memudar
niscaya gelombang longitudinal kehabisan jarak
melemah.semakin lemah
kelopak mawar helai demi helai tercerabut
melayang lalu diam tak bergerak membeku
sisa malam itu masih terasa
berpagut amarah jiwa meronta melepas rasa
jauh sudah terkulai dalam kemenangan
kutanam dalam benakku untuk tak lagi meracau
usai sudah malam tak terbilang
tidak ada yang sirna dalam sudut-sudut hati
masih terlihat jelas gambarannya.
biarlah itu jadi sepotong kisah hidup
kan kukabarkan keseluruh jutaan sel tubuhku
dan di simpan dalam seluruh rangkaian dna ku
tidak ada yang perlu di harapkan
semuanya sudah terjadi
dan tidak ada repetisi lagi
Kini, biduk itu masih berlayar
masih banyak ribuan li yang harus ditempuh
masih banyak persinggahan yang harus disambangi
masih banyak pristiwa yang dinanti
kemarapun masih melampuai batasnya
masih mengenggam harapannya.....
Related Posts :
0 komentar:
Posting Komentar