mulanya hanya sebuah rinai kemudian jatuh berderai. satu persatu bahkan ribuan. akhirnya aku hanya terdiam saja. karena tak mampu menelusuri belantara hujan yang semakin pekat. malam telah menyergap di sekitarku hitam dan sesekali terdengar kodok entah dimana. symponi hujan di awal april seperti biasa basah tak terbantah.
dalam kelelahan yang berkepanjangan, menelusuri waktu pagi hingga buta ini. selalu dengan komposisi seperti dulu, tak lagi ada warna sama, namun hanya beriak saja, seperti guntur terdengar jauh di sana. Nyala lampu mercuri dikejauhan hanya sebuah bayang yang memanjang, menjelaskan rinai hujan yang semakin merajai waktu ini.
di sini hanya sebuah sunyi yang kutemukan, usah berpikir lain lagi,karena tak ada lagi suara selain bunyi titik hujan yang berlomba ria menetes satu-satu di ujung-ujung genting. suaranya gaduh, namun itulah symphoni huja. yang kunikmati dalam penantian. mendeskripsikan hati dan perasaan kini.
di sini hanya sebuah sunyi yang kutemukan, usah berpikir lain lagi,karena tak ada lagi suara selain bunyi titik hujan yang berlomba ria menetes satu-satu di ujung-ujung genting. suaranya gaduh, namun itulah symphoni huja. yang kunikmati dalam penantian. mendeskripsikan hati dan perasaan kini.
Related Posts :
0 komentar:
Posting Komentar