By : Yuga firdauzi
Walau ku tau burung malam itu terbang entah kemana.
Menembus kegelapan, menghitam kelam segelap sayap malam.
Rinai hujan tak pernah menyejukan durjana jiwa yang kian menggarang,
jelaganya semakin kentara dalam setiap hembusan nafas.
waktunya selalu terkapar
Seusai prahara itu sang kelana mencoba untuk menakar hidupnya
Mengukur jarak hidup dan kuburnya.
Lalu sepanjang manakah sajadah masih tergelar.
Related Posts :
2 komentar:
syair syair mu menggugah makna nurani ku
terimakasih rayen!
Posting Komentar